"Kekerasan berupa penganiayaan dilakukan karena pencabutan nyawa manusia dirasa tidak memuaskan atau melegakan luapan emosi pelaku," ujar kriminolog sekaligus pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Selasa (17/5/2016).
Selain itu, Reza juga menyebut bahwa penancapan gagang pacul di salah satu bagian tubuh korban mengisyaratkan bahwa bagian tubuh itulah yang menyebabkan kemarahan pelaku.
BACA JUGA :
Iniloh Penjalasan Pelaku Kenapa Bagian K*m4luan Enno Yang Dirusak Pelaku
"Gagang pacul di bagian tubuh korban merupakan signature. Dalam kesadisan, organ yang dirusak acap mencerminkan pemicu amarah dan agresi si pelaku," kata dia.
BACA JUGA:
Menurut Reza, pembunuhan sadis yang dilakukan RA bersama kedua temannya terhadap EF sangat mungkin terjadi. Orang yang sakit hati disebut bisa saja melakukan hal-hal keji.
"Ya, sangat mungkin. Hati yang tersinggung, martabat yang dirusak, nama baik yang dihina dina," tutur Reza.
RA mengaku memerkosa dan membunuh EF setelah sempat ditolak EF untuk berhubungan intim di kamar mesnya. Peristiwa penolakan ajakan berhubungan intim itu terjadi sesaat sebelum pembunuhan dilakukan.
Berdasarkan keterangan RA, di dalam kamar itu, mereka sempat bercumbu. Tidak lama, RA pun meminta lebih, yakni ingin berhubungan badan. EF menolaknya karena takut nanti akan hamil.
BACA JUGA: Super Sadis... Sudah DIperkosa Dan Dibunuh Dengan Cara Menancapkan Gagang Cangkul Dik*m4luan, Ayoo Sebarkan
Merasa permintaannya ditolak, RA pun beranjak dari tempat itu. Barulah di luar kamar tersebut, RA bertemu dengan dua tersangka lain, R (20) dan IP (24).
Singkat cerita, mereka bertiga memutuskan untuk kembali ke kamar EF lalu membekapnya dengan bantal dan kain. Setelah itu, para pelaku memerkosa EF secara bergantian.
Kemudian, para pelaku membunuh EF yang sudah tak berdaya dengan menancapkan gagang pacul ke salah satu bagian tubuhnya. Bahkan, dalam keterangannya, yang menancapkan pacul itu adalah RA sendiri. R dan IP hanya memegang tangan dan kaki EF. (*)
Selain itu, Reza juga menyebut bahwa penancapan gagang pacul di salah satu bagian tubuh korban mengisyaratkan bahwa bagian tubuh itulah yang menyebabkan kemarahan pelaku.
BACA JUGA :
Sungguh Sadis.... Wanita Ini Tewas Diperkosa Dan Dibunuh Dengan Cara Menancapkan Gagang Cangkul Dik*m4luan |
Iniloh Penjalasan Pelaku Kenapa Bagian K*m4luan Enno Yang Dirusak Pelaku
"Gagang pacul di bagian tubuh korban merupakan signature. Dalam kesadisan, organ yang dirusak acap mencerminkan pemicu amarah dan agresi si pelaku," kata dia.
BACA JUGA:
- WOW LUAR BIASA!!! HANYA DUA KALI GUNAKAN BAHAN INI FLEK HITAM PADA WAJAH ANDA LANGSUNG BERSIH DAN KINCLONG... TOLONG BAGIKAN
- WAHAI KAUM PRIA KALAU BERANI BACA INI, SANGGUPKAH KAU ? (SEBUAH KISAH UNTUK KALIAN ) BERIKUT KISAHNYA
- WOW HEBOHHHH,,,, PUNYA 13 ISTRI SEMUANYA BISA H4MIL BERSAMAAN. (( TOLONG DI SHARE ))
- TAKBIR !!! ALLAHUAKHBAR!!! Mulai Esok, Brunei Melaksanakan Rejam Kepada Penzina dan Homoseksual
Menurut Reza, pembunuhan sadis yang dilakukan RA bersama kedua temannya terhadap EF sangat mungkin terjadi. Orang yang sakit hati disebut bisa saja melakukan hal-hal keji.
"Ya, sangat mungkin. Hati yang tersinggung, martabat yang dirusak, nama baik yang dihina dina," tutur Reza.
RA mengaku memerkosa dan membunuh EF setelah sempat ditolak EF untuk berhubungan intim di kamar mesnya. Peristiwa penolakan ajakan berhubungan intim itu terjadi sesaat sebelum pembunuhan dilakukan.
Berdasarkan keterangan RA, di dalam kamar itu, mereka sempat bercumbu. Tidak lama, RA pun meminta lebih, yakni ingin berhubungan badan. EF menolaknya karena takut nanti akan hamil.
BACA JUGA: Super Sadis... Sudah DIperkosa Dan Dibunuh Dengan Cara Menancapkan Gagang Cangkul Dik*m4luan, Ayoo Sebarkan
Merasa permintaannya ditolak, RA pun beranjak dari tempat itu. Barulah di luar kamar tersebut, RA bertemu dengan dua tersangka lain, R (20) dan IP (24).
Singkat cerita, mereka bertiga memutuskan untuk kembali ke kamar EF lalu membekapnya dengan bantal dan kain. Setelah itu, para pelaku memerkosa EF secara bergantian.
Kemudian, para pelaku membunuh EF yang sudah tak berdaya dengan menancapkan gagang pacul ke salah satu bagian tubuhnya. Bahkan, dalam keterangannya, yang menancapkan pacul itu adalah RA sendiri. R dan IP hanya memegang tangan dan kaki EF. (*)
Advertisement